Aneka Resep Kehidupan

Nutrisi Kaya Hikmah untuk Kebutuhan Jiwa Anda

Mengenal Taqwa dari sudut pandang yang sederhana dan menyenangkan


Photo by Andru00e9 Cook on Pexels.com

Tahukah Anda bahwa Taqwa bisa dijadikan tolak ukur keberuntungan seseorang?

Kata Taqwa sering digandengkan dengan kata Iman. Ya, kita sering mendengar di ceramah-ceramah, seminar, brosur, artikel…, membahas Iman dan Taqwa. Lalu, seberapa dalam pemahaman Anda tentang Taqwa?

Iman adalah percaya / meyakini. Sedangkan Taqwa adalah bukti atau pembuktiannya. Keimanan tanpa ketaqwaan adalah keimanan yang diragukan. Keimanan tanpa ketaqwaan ibarat keinginan tanpa keseriusan untuk mewujudkan keinginan tersebut menjadi kenyataan.

Ketika seseorang pria mencintai seorang wanita tentu ia harus menyertakan buktinya. Misal dengan pengorbanan materi, kesetiaan, dan senantiasa menjaga kehormatannya, dan keseriusannya untuk melamarnya. Tanpa itu semua maka, kecintaan pria tersebut diragukan alias main-main, yang ujung-ujungnya sang pria tersebut tak pantas menjadi pendamping si wanita pujaannya.

Sepengalaman saya sebagai pribadi muslim, beriman itu mudah. Yang sulit adalah bertaqwa. Karena Taqwa menutut loyalitas kita untuk mengikuti aturan dari apa yang kita imani, yakni melaksanakan apa-apa yang Allah perintahkan serta menjauhi apa yang telah Allah larang.

Dan bertaqwa itu tidak mudah, karena di antara perintah-perintah Allah terdapat perintah yang tidak kita senangi. Dan diantara larangan-larangan Nya terdapat larangan yang justru kita senangi.

Taqwa adalah bentuk loyalitas seorang hamba kepada Tuhannya. Dan sebagai imbalan bagi mereka yang bertaqwa, Allah juga akan memberikan loyalitas kepada si hamba tersebut. Loyalitas tersebut berupa kebaikan hidup di dunia dan juga kebaikan hidup di Akhirat.

Kebanyakan orang telah mengetahui bahwa imbalan bagi orang yang bertaqwa adalah Surga. Tapi, itu untuk kehidupan akhirat. Di dunia ini, mereka yang bertaqwa juga memperoleh imbalan. Imbalan tersebut berupa kelapangan hidup.

Kelapangan hidup bisa bermakna luas. Ia dapat berupa ketenangan, rizeki yang melimpah dan berkah, jauh dari musibah, jodoh yang shalih/shalihah, anak-anak yang berbakti, rumah tangga yang sakinah, dan kebaikan-kebaikan lainnya yang tak bisa saya sebutkan satu persatu.

Jadi, Taqwa sebenarnya dapat dijadikan sebagai tolak ukur keberuntungan seseorang dalam hidup ini. Ketika seorang hamba bertaqwa maka ia akan memperoleh kecintaan dari Allah. Dan ketika Allah mencintai seorang hamba maka Allah akan memberikan banyak kebaikan kepada hamba tersebut, baik di kehidupan dunia maupun di kehidupan akhiratnya nanti.

Adapun bagi mereka yang enggan bertaqwa maka ia hanya akan memperoleh kebencian dari Allah. Dan ketika Allah membenci seorang hamba maka Allah akan menimpakan beraneka ragam keburukan kepadanya, baik di kehidupan dunia maupun di kehidupan akhiratnya.

Sekarang Anda sudah tahu bagaimana cara mengukur keberuntungan dalam hidup. Lihatlah ke dalam diri kita, lalu amati, seberapa baik kualitas ketaqwaan kita kepada Allah, seperti itu pula tingkat keberuntungan kita dalam hidup ini.

Jika menurut hasil pengamatan kita ternyata kita kurang beruntung, berarti kita sebenarnya kurang bertaqwa. Sebab itu, hendaklah kita berusaha meningkatkan ketaqwaan kita, agar keberuntungan kita juga meningkat.

Taqwa itu memang sulit, kecuali bagi orang yang telah Allah mudahkan. Dan perihal tips bertaqwa dengan mudah insya Allah akan saya terbitkan di artikel berikutnya.

Tinggalkan komentar

Navigasi

Contact Telegram: @AlwaysFullBrake

Kategori

“Hidup adalah permainan yang butuh keseriusan.”