Keindahan hampir digaungkan di berbagai lini percakapan. Mulai dari masyarakat golongan bawah hingga golongan atas juga tak jarang berbicara tentang keindahan. Masalahnya adalah…
Apakah hidup ini indah sehingga ada banyak keindahan di dalamnya?
Untuk menjawab pertanyaan seperti itu sepertinya kurang etis jika langsung menjawabnya secara langsung mengingat jawabannya yang sangat kontradiksi dengan pandangan kebanyakan orang.
Saya punya beberapa contoh tentang keindahan yang sering digaungkan oleh kebanyakan orang.
Dahulu ada taman indah bernama Babilonia. Taman itu adalah hadiah untuk seorang permaisuri. Letaknya di irak. Sekarang taman itu tak lebih dari sekedar puing-puing reruntuhan yang ditinggalkan.
Dahulu ada wanita cantik yang sangat indah dan rupawan. Sekarang ia hanya jadi kenangan yang tak seindah aslinya.
Dahulu ada hutan rimba yang sangat indah dengan aneka ragam ekosistemnya yang menakjubkan, mulai dari reptil, mamalia dan unggas. Setelah kebakaran ia hanya tinggal namanya saja tanpa aneka ragam ekosistem hayatinya.
Tahun 1960 ada mobil mewah merk BMW. Indah dipandang. Tapi seiring waktu, sekarang ia hanya menjadi barang kuno yang ketinggalan zaman, tak seindah waktu pertama kali diluncurkan.
Itulah segelintir contoh tentang keindahan. Dengan melihat contoh keindahan di atas, sebenarnya sifat keindahan dalam hidup ini mirip seperti fatamorgana yang hakikatnya sangat berbeda dengan apa yang pertama kali kita lihat.
Apakah ada yang mengatakan bahwa fatamorgana itu indah?
Jawabannya, tentu tidak. Fatamorgana adalah hal yang menipu siapapun yang melihatnya. Sehingga ia memiliki sifat mengecewakan. Begitu juga dengan keindahan di dunia ini. Karena keindahan di dunia ini memiliki sifat seperti fatamorgana, maka ia juga bersifat menipu dan mengecewakan. Sehingga keindahan dalam hidup ini sebenarnya hanyalah tipuan, tidak lebih!
Kembali ke pertanyaan asal:
Apakah hidup ini indah?
Jawabannya sudah jelas, Tidak! Kecuali bagi mereka yang suka melihat fatamorgana.
Aneka Resep Kehidupan 
Tinggalkan komentar